Rabu, 24 Februari 2010

E-LEARNING


Banyak definisi e-learning yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain dikemukakan oleh Masie. “elearning is the use of network technology to design, deliver, select, administer, and extend learning. Cisco mengemukakan; “elerning is using the power of the network to iclude content delivery in mutiple formats, management of the learning experience, and a networked community of learners, content developers and experts”. Weggen mengemukakan“ elerning is delivery of content via all electonic media, icluding the internet, intranet, extranets, satellite broadcast, audio/video tape, interactive tv, and CD-ROM”. ( Elliott Masie, Cisco and Cornellia Weggen:2000).
Berdasarkan pendapat di atas, secara sederhana dapat kita katakan bahwa semua pembelajaran yang memanfaatkan jaringan teknologi elektronika maka itu adalah “e-learning”. E-learning meliputi kegiatan-kegiatan perancangan sistem penyampaian isi pelajaran, pengelolaan pengalaman belajar dan mengatur jaringan antara komunitas peserta didik, pengembang materi pelajaran, dan para ahli.

C. Perkembangan sampai ke e- Learning
Pembelajaran berbasis web (E-learning) pada hakikatnya adalah perkembangan dari konsep sistem belajar jarak jauh (Distance learning). Sistem pembelajaran berbasis web ini bisa tejadi karena perkembangan yang peasat dari tiga bidang, yaitu; bidang pembelajaran jarak jauh, pembelajaran dengan menggunakan teknologi komputer, dan perkembangan bidang teknologi internet.
Pembelajaran jarak jauh sejak lama sudah dikenal masyarakat dunia. Pada mulanya pembelajaran jarak jauh dilakukan melalui korespondensi dengan menggunakan media kertas dan jasa pos. Kemudian pada tahun 1960-an dengan munculnya konsep “pendekatan sistem”, belajar jarak jauh dilakukan lebih sistematis yaitu melalui modul dan pengajaran berprograma.
Kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dengan ditemukannya alat elektronik sebagai media komunikasi, seperti telephone, radio dan televisi, sistem belajar jarak jauh lebih berkembang lagi seperti munculnya konsep “sekolah terbuka” dan “Universitas Terbuka.
Berkembangnya teknologi komputer memberi dampak terhadap berbagai sendi kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Kemajuan teknologi komputer memberi pengaruh luar biasa terhadap dunia pendidikan. Berbagai istilah pembelajaran dengan memanfaatkan komputer seperti; Computer Assisted Instruction (CAI) dan Computer Based Training (CBT). Model pembelajaran tersebut memungkinkan peserta didik mempelajari bahan pelajaran sendiri langsung melalui komputer sebagai sumber belajar. Dengan memahami cara menggunakan komputer, melalui disket atau CD siswa dapat mempelajarai bahan pelajaran secara interaktif dan menarik, tanpa harus didampingi oleh seorang guru.
Perkembangan teknologi internet memberikan nuansa sistem belajar jarak jauh yang lebih terbuka lagi. Sistem pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan elektronik leraning (E-leraning), web-based training (WBT) atau kadang disebut web-based education (WBC), kampus maya (Virtual Campus), dan lain-lain. Keunggualan belajar jarak jauh yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah akses ke sumber belajar semakin terbuka dan luas, cepat dan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Kegiatan belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik, kapan saja dan dimana saja dengan rasa nyaman dan menyenangkan. Batasan ruang, waktu dan jarak tidak lagi menjadi masalah rumit untuk dipecahkan. Melalui teknologi ini orang bisa melakukan konprensi atau diskusi secara elektronik (electonick conference) tanpa harus bertemu disuatu tempat (tele conference).


E. Permasalahan Pemanfaatan Teknologi Internet Untuk Pembelajaran di Indonesia

Pemanfaatan teknologi internet di Indonesia pertama kali berkembang dalam dunia bisnis dan entertainment(dunia hiburan), sedangkan dalam dunia pendidikan sampai saat ini perkembangannya belum begitu menggembirakaan. Permasalahannya bermuara pada empat unsur pokok perangkat pemanfaatan internet, yaitu berkaitan dengan soft-ware, hard-ware, brian-ware dan eviron-ware. Jika dirinci permaslahan tersebut anatara lain :
1. Kesiapan tenaga pendidik (guru) dalam menggunakan internet
2. Kurangnya penguasaan bahasa inggris
3. Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia
4. Akses internet masih mahal
5. Belum tersedianya infrastruktur yang memadai
6. Kurangnya ketersediaan personal komputerZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANgaN MACEm-macem yahhh????????????????